Langsung ke konten utama

Postingan

Menampilkan postingan dari Juni, 2016

Mengapa aku memilih Prodi Statistika UGM?

Hai! Kayaknya dari judulnya harusnya aku bikin postingan ini pas waktu masih jadi mahasiswa baru ya hahah.. tapi gapapa lah ya aku baru buat sekarang heheh..  Perkenalkan, namaku Risqia Fadhilah Syahrir, aku adalah mahasiswa Statistika UGM angkatan 2014 , fyi angkatan itu maksudnya tahun masuknya ya, bukan tahun lulusnya .. Jadi inshaAllah aku akan lulus di akhir 2017 atau awal 2018 #aamiin .. Saat menulis ini, aku sudah menempuh 4 semester di Statistika dan akan memasuki semester 5 pada bulan Agustus 2016 nanti.  Sebenarnya, aku pun sudah mulai menulis tentang dunia perkuliahan Statistika pada situs ask.fm-ku yaitu di : ask.fm/RisqiaF ( sekalian promosi ) . Aku akan membahas sedikit mengenai seluk-beluk dunia perkuliahan di Statistika UGM, dan juga aku akan memberi kalian suatu alasan mengapa aku memilih Statistika UGM , ya mungkin banyak dari kalian yang membaca ini yang masih galau akan jurusan, khususnya masih galau gitu mau milih Statistika atau engga hehe.. Oke, dari

Setahun sejak saat itu

Pos ini saya buat khusus untuk Almh. Mama saya tercinta, Almh. Rohmulyati Zetha Rahman. Jakarta, 12 Juli 1966 - Yogyakarta, 18 Juni 2015. Dimakamkan : Cibubur, 19 Juni 2015. Sudah tepat 1 tahun, sejak mesin itu berbunyi nyaring dan garis dalam mesin itu berubah menjadi lurus. Saat seluruh badan menjadi lunglai, seakan tidak bertulang, jatuh semua harapan saat itu. Sempat tidak tau rasanya untuk berdiri walau hanya sesaat. Saat akhirnya dengan mata kepala sendiri, melihat kafan dari orang yang paling dekat. Menahan agar tak setetes pun air mata jatuh ke wajah bersih itu. Esok paginya, pikiran terasa kosong, berharap ini hanyalah mimpi. Namun, tanah kubur itu berbekas pada setiap langkah di sepatuku, mengingatkan akan suatu realita yang dihadapi. Saat kau mulai masuk ke dalam tanah, ditutupi kayu, dan sedikit demi sedikit tanah mulai menutupi kayu itu. Aku tau, bahwa itu kali terakhir saya melihat Mama.. Ma, Dhila gak bisa berkata banyak di sini. Tetapi Dhila harap setelah

Meja Tengah Asrama BSR

Asrama BSR? Mungkin sebagian orang bertanya asrama apakah itu dan dimanakah itu. Namun, untuk mahasiswa UGM, asrama tersebut adalah asrama Bulaksumur yang termasuk ke dalam cabang UGM Residence yang berlokasi dekat Fakultas Peternakan dan Fakultas Kedokteran Hewan UGM. Bisa dibilang, cukup sering aku dan teman-temanku berkunjung ke sana untuk belajar bersama. Maklum, ada salah satu sahabatku yaitu Fian yang kepintarannya sudah sangat diakui oleh teman-teman sehingga tidak mengherankan jika kami sering belajar di sana. Ya, di meja tengah itu. Gedung Parangtritis lantai 3. Tempat kami berbagi suka dan duka, dimana peluh kami berjatuhan dan seringkali kepala lelah kami terkulai di sana. \Melihat angka-angka yang memenuhi kepala kami, ya karena kami adalah mahasiswa Jurusan Matematika, Program Studi Statistika. Mulai dari Kalkulus ( 4 jilid bro ) , analisis data kesehatan, analisis data finansial, bahkan sepertinya sudah semua hal kami analisis. Hingga tidak mengherankan jika penghun

"Meninggalkan sementara" - part 1

Hai, namaku Frisa. Tidak ada sesuatu yang spesial dalam hidupku kecuali satu hal, yakni ceritaku. Semua kisah ini dimulai sebelum menjadi mahasiswa, ketika aku terpilih untuk menjadi delegasi, dan saat itu aku bersama 2 teman aku yang lain menjadi delegasi untuk bidang yang sama. Menempuh ilmu tambahan di sekolah lain selama beberapa waktu, tidak ada pikiran sama sekali bahwa kejadian pada saat itu akan aku ingat sampai sekarang, dan entah aku kapan. Seseorang yang waktu itu belum aku kenal, duduk di pojokan depan dekat pintu, menunduk malu-malu, mungkin karena dia hanya sendiri menjadi delegasi dari sekolahnya untuk bidang itu. Merah, iya benar warna itu. Wajah putih, polos, dan sangat muda. Aku sempat berpikir jika ia seperti salah ruangan saat itu karena wajahnya sangat muda untuk seukuran anak SMA.  Saat itu aku hanya melintas saja di depannya dan mencoba untuk mencari kursi di tengah bersama 2 teman aku yang lain. Dan tidak disangka, pada hari berikutnya ia duduk di